waterfall *prolog*
Cast: maddi jane as fathrice payne
Liam payne as himself
Greyson chance as himself
Karen payne as fathrice's mother
Geoff payne as fathrice's father
Louis tomlinson as himself
Harry styles as himself
Zayn malik as himself
Niall horan as himself
Justin bieber as himself
-----
Langit biru membentang
luas melapisi bumi ini dengan taburan awan putih kapas dan matahari yang tanpa
malu-malu menerangi setiap sudut planet ini.
Seorang wanita tampak
tengah duduk di atas bebatuan besar di tepi sungai. Ia tampak sedang melukis
pemandangan yang ada di hadapannya. Air terjun yang sangat indah dan
menyejukkan mata. Terkadang ia menangis akan kenangan-kenangan yang pernah ia
alami di tempat ini. Kenangan yang dahulu indah, sekarang menjadi kebalikannya
di karenakan perjanjian yang tidak di tepati.
Apakah kau dapat
membayangkannya?
Sahabat yang sudah kita
percaya selama bertahun-tahun, ternyata tidak bisa menepati janjinya sendiri.
"mana janjimu grey?
Kau bilang kau ingin mengunjungiku setiap tahun semejak kau pindah. Tapi mana?
Sampai sekarangpun kau belum datang menemuiku. Sudah 6 tahun aku menunggumu,
tapi kau tak datang juga. Dan katamu jika kita sudah dewasa kau ingin menjadi
pacarku yang selalu melindungiku, menjagaku, menghiburku. Tapi mana grey? Kau
malah berpacaran dengan seorang wanita yang bernama lauren itu. Aku selalu
mencoba untuk melupaknmu, dan membiarkanmu bersama wanita itu. Tapi hasilnya?
Aku selalu gagal grey!!! Semakin aku bersikeras untuk melupaknmu, semakin aku
ingat janji-janjimu grey." ucap wanita tersebut sambil menangis dan duduk
menekuk kakinya yang ia peluk erat.
Setelah itu ia pun
berjalan mendekati air terjun tersebut dan berdiri di hadapan air terjun
tersebut. Ia membentangkan tangannya lebar-lebar dan membiarkan percikan air
membasahi tubuhnya.
Setelah beberapa saat, ia
pun pergi dari hadapan air terjun tersebut dan naik ke dalam rumah pohon yang
berapa tak jauh dari air terjun tersebut. Ia melihat lukisan-lukisan yang
dahulu ia dan seorang anak laki-laki yang bernama greyson itu lukis bersama.
Matahari pun nyaris tak
terlihat dari pandangan mata. Ia pun segera turun dan pulang ke rumahnya.
*home
Fathrice payne p.o.v
"i'm home"
teriakku dari pintu
"hey honey, dari
mana saja kau sampai basah seperti ini?" tanya ibuku sambil memegang baju
ku yang basah
"dari air terjun
mom"
"sudah cepat sana
mandi, habis itu kita makan malam" ucap momku yang aku balas dengan
senyuman manis lalu dengan gerakan cepat aku menuju kamar mandi di dalam
kamarku
Setelah mandi dan berpaikaian,
aku pun bergegas menuju meja makan. Terlihat kakakku liam payne dan momku ....
Payne sudah menungguku di meja makan. Kalian pasti tau liam payne kan? Dia
salah satu anggota one direction. Tentunya aku bangga memiliki kakak
sepertinya. Sedangakan namaku fathrice payne. Usiaku 15 tahun. Dulu aku
mempunyai sahabat yang sangat peduli kepadaku. Namanya adalah greyson chance.
Kalian pasti tau dia bukan? Di sedang naik daun saat ini. Banyak wanita di
dunia ini yang memujinya. Entah karna suaranya yang merdu, ke ahliannya dalam
memainkan piano, atau karna ke imutan yang ia miliki
"dad mana mom?"
tanyaku pada momku sambil menarik bangku meja makan dan duduk di bangku
tersebut
"dad belum pulang.
Sebentar lagi juga pulang. Bersabarlah" ucap mom yang aku balas dengan
angguka kepala
Tak lama kemuadian dadku
pun datang dan langsung mencium ibuku lalu duduk di meja makan.
"oh ya fath, dad
punya kabar bagus untukmu" ucap dadku sambil tersenyum lebar kepadaku
"apa itu dad?"
ucap ku sambil melihat ke arahnya
"kau masih ingat
greyson kan? Sahabat kecilmu itu. Dia ingin konser di kota ini. Dan kebetulan
dad yang menjadi promotornya. Jika dia sudah berada disini, ia ingin menemuimu
dan tinggal di rumah ini untuk sementara" ucap dadku bersemangat.
Hah? Grey ingin tinggal
disini? Ingin menemuiku? Hahaha omong kosong...
"tidak dad aku tidak
ingin menmuinya dan aku tidak mau dia tinggal disini." ucapku ketus
"kenapa? Bukan kah
kau sudah lama tidak bertemu dengannya?" tanya mom ku mengernyitkan alis
matanya
"memang. Tetapi aku
tidak ingin bertemu dengannya. Aku tidak mau bertemu dengan sesorang yang sudah
berhianat kepadaku." ucapku sambil menikmati makanan yang tersedia di
piringku
Mom dan dad ku pun
menatapku dengan tatapan aneh lalu menghabiskan makanan mereka masing-masing.